PROBLEMATIKA DAN STRATEGI LAYANAN PERPUSTAKAAN BAGI MASYARAKAT PEDESAAN
2010-12-22, 7:16 PM
Brosur Telah di Download Sebanyak: 0
PROBLEMATIKA DAN STRATEGI LAYANAN PERPUSTAKAAN BAGI MASYARAKAT PEDESAAN Disusun Oleh: Eddy Susanto
Kepala Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul dan Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Perpustakaan Umum Kabupaten Kota dan Provinsi DIY.
Disampaikan pada Kegiatan FGD (Forum Group Discussion) dalam kerangka
koordinasi pengembangan minat baca Hari Rabu Tanggal 27 Agustus 2008 di Bappeda Provinsi DIY. Sebagian materi/informasi diambil dari Program
Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul melalui pembudayaan gemar membaca di
Kabupaten Bantul.
Salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah melalui gemar membaca melalui pengembangan dan pemberdayaan perpustakaan sebagai sumber informasi yang berupa karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam. Perpustakaan adalah sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi pada para pemustaka (pengguna perpustakaan). Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia dan tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki.
Untuk mewujudkan layanan kepada pemustaka untuk pembudayaan kegemaran membaca pada masyarakat khususnya yang ada di daerah pedesaan/daerah terisolir/daerah terpencil perlu pemberdayaan Perpustakaan Umum di Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan dan Perpustakaan Komunitas dengan mengembangkan sistem layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mudah dijangkau, murah dan bermutu. Pemerintah Kabupaten/Kota harus dapat mendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca untuk menunjang pembudayaan kegemaran membaca dengan melibatkan seluruh masyarakat.
Untuk mewujudkan budaya gemar membaca sering terkendala dengan berbagai hambatan yang dihadapai Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, diantaranya adalah keterbatasan sarana prasarana, SDM yang handal, kesadaran masyarakat yang rendah terhadap minat baca, komitmen Pemerintah Daerah yang belum maksimal dan juga adanya Implementasi Jam Belajar Masyarakat (JBM) yang rendah. Namun demikian, ketika semua stakeholders yang berkaitan dengan pembudayaan gemar membaca saling berkolaborasi dan bersinergi, akan dapat terwujud minat baca yang tinggi dari masyarakat pedesaan dan umum yang muaranya adalah peningkatan kualitas pendidikan pada masyarakat.
